Potensi tambang perak Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Namun, masih banyak potensi tambang perak Indonesia yang belum terungkap. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki cadangan perak sebesar 3.000 ton. Namun, hanya sebagian kecil yang dieksploitasi hingga saat ini.
Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Logam Mulia Indonesia (APLMI) Hidayat Arsani, potensi tambang perak Indonesia yang belum terungkap ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah kurangnya investasi dalam eksplorasi tambang perak. “Perusahaan tambang harus berani menginvestasikan modalnya untuk melakukan eksplorasi tambang perak yang potensial,” ujarnya.
Selain itu, regulasi yang belum kondusif juga menjadi hambatan dalam pengembangan tambang perak di Indonesia. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar, diperlukan kerjasama antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi tambang perak Indonesia. “Kami terus berupaya menciptakan regulasi yang mendukung pengembangan tambang perak agar memberikan manfaat maksimal bagi negara dan masyarakat,” katanya.
Pakar tambang dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Bambang Priyono, menambahkan bahwa potensi tambang perak Indonesia yang belum terungkap ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan industri tambang. “Perak merupakan logam mulia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan tambang perak juga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Dengan potensi tambang perak Indonesia yang begitu besar namun belum terungkap, langkah-langkah strategis perlu segera diambil untuk mengoptimalkan pemanfaatannya. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk mengembangkan potensi tambang perak Indonesia yang belum terungkap ini. Semoga dengan sinergi yang baik, potensi tambang perak Indonesia dapat memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.